Ibu,
bangunlah….
Malam tak
sehening lagi
Lembut
tanganmu kosong
Tak ada lagi
gurauanmu
Tak ada lagi
pertanyaanmu pada dinding malam
Terurai air
mataku
Sesak, aku
merindukan malam itu
Malam-malam
yang haru
Pagi, akupun
tak menemuimu
Sapaan hangat
dan haru saat kita mengisi meja makan
Siang,
akupun semakin rindu
Rindu
bincangan angin nasehatku
Sore, akupun
tak seindah pagi
Serentak aku
tersadar kau tertidur dalam lemahmu
Berurai
tembok kamar menjadi lautan
Aku sendiri
Aku pilu
melihat cicak-cicak menatap
Selimut
tebal ku tata pada tidurmu
Bangunlah
ibu..
Aku takut
mimpiku tanpamu
Akan aku
bawa kau ke singasana
Biar tak ada
lagi risau di langkahmu
Kau begitu
lama ku abaikan
Saat aku
terbang
Terlitas
dalam benakku tawa indahmu
Halus lembut
tanganmu
Aku belum
siap untuk kehilangan permata dalam hidupku
Bangunlah..
Jangan kau
buatku bimbang setelah ayah tidur selamanya
Tidur yang
tak kembali
Jiwa ragaku
siap menggantikan